22 Jun, 2008

Catatan pilu seorang anak

Kadang-kadang tanpa kita sedar masa berlalu dengan begitu pantas, sedar sedar saat itu kita tahu kita telah semakin berusia. Anak-anak sudah menjadi dewasa, kita semakin jauh meninggalkan kenangan..

Ayah dan mak yang satu masa dulu selalu merotan, memarahi, membebel, membelai, memgusap kita sudah berusia sekarang ini. Kalau dulu rumah besar di bendang itu selalu riuh rendah dengan gelak tawa, riuh dengan pergaduhan, riuh dengan hingar dan bingar sekarang sudah sepi..

Bila aku pulang kali ini ke kampung dan bersama mak ayah, ada kekosongan sekarang ini di mata mereka berdua. Entah kenapa aku melihat sekarang ini mak ayah seolah olah begitu sepi, seolah olah sudah bertahun tahun mereka tinggal cuma berdua...

Aku terkejut tetapi pura pura tidak melihat bila tangan mak mengeletar bila dia ingin memegang cawan atau sudu. Aku terasa sayu melihat ayah terketar- ketar bila dia ingin menyuap makanan. Rasa sebak dan sayu itu begitu mencengkam aku bila aku memeluk ayah dan mak saat ingin kembali semula ke Kedah ....begitu erat pelukan ayah dan abah menepuk nepuk belakang aku dengan penuh mesra dan kasih sayang..aku sudah lupa bila kali terakhir aku merasai usapan sebegitu dari mak..tapi hati begitu tersentuh dan terasa kesyahduannya..

Ingin rasanya aku terus bersamanya selamanya...mengembirakan mereka berdua saat akhir hidup meraka sebagaimana mereka mengembirakan aku. Tapi mana mungkin....mana mungkin..kalau lah aku mempunyai dua kehidupan..satu pasti aku persembahkan kepadamu mak dan ayah!!!

Aku ingin melakukannya agar Amir, Hafiz, Am'mar, Afiq dan Anis juga melakukan sesuatu kepada aku dan isteriku kelak...ianya pasti akan berlaku jua nanti bila tiba saat nya nanti...
Aku pasrah...............

(Ubahsuai daripada Catatan Tepi Blogspot)

Tiada ulasan: