Menjadi guru
Seperti memasuki belantara pengap
Yang tebat suara
Di dalamnya terkurung kejab
Khazanah warisan berkurun jagat
Adalah menjadi tugas kita
Menebas hutan di denai beronak
Mencantas pohon di cerun menurun
Di sini
Tempat kita membuka sebuah ladang besar
Yang luas saujana
Tempat kita menabur benih harapan
Menyemai kejayaan.
Di tengah ladang besar ini
Mengalir sungai waktu menunda bakti
Tempat kita, para pendidik bangsa
Menghanyutkan mimpi kita ke muara
Mengharap anak didik kita
Jadi cendekiawan bangsa bertaraf dunia
Mengharap generasi muda kita
Jadi insan mulia menabur jasa
Mengharap anak miskin dari desa dan kampung
Bisa memindah teknologi dari Jepun
Mengharap anak-anak Malaysia
Bisa mencanang slogan keramat
Ke seantero dunia penuh semangat
Mengharap anak-anak sekolah
Jadi penerus cerita pelanjut sejarah.
Seorang guru bukan lagi
Sebatang lilin membakar diri
Tapi suluh keramat sepanjang usia
Memancar makrifat
Bertunda abad
Menyinar ilmu kalam
Sepanjang zaman
Sekali guru
Gurulah kita sepanjang usia
Sekali berbakti;
Selamanya abadi
Dungun, Ogos 2008
Nukilan: Awang Abdullah
Sajak ini dipetik daripada
Buku Upacara Perasmian Perwakilan NUTP Ke-18
di Copthorne Orchid Hotel, Tanjung Bungah, P. Pinang
Permohonan Ke Matrikulasi
Sehari yang lalu
3 ulasan:
salam.. tak nak join gath ke...
Jadilah seorang guru yang sedia berbakti kepada masyarakat tanpa mengira imbuhan dan ganjaran yang diberikan. Sesungguhnya ganjaran daripada Yang Esa lebih besar nilainya di akhirat nanti.
Bukan nama jadi keutamaan..
Bukan harta jadi sandaran..
Bukan pula kuasa jadi rebutan..
Hadirnya guru di tengah muridnya
Umpama cahaya di tengah kegelapan..
Bagaikan mentari di subuh hari..
Laksana bulan menceriakan malam..
Semoga kita mampu menjadi guru terbaik dan idola kepada anak didik
Menjadikan mereka warga bermaruah Sepertimana guru kita dahulu menjadikan kita insan berguna..yqsj
Catat Ulasan